Jumat, 14 Februari 2020

BAB 6 PPKN

                   RINGKASAN BAB 6 


Bela Negara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


A. Makna Bela Negara

adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

B.peraturan perundang undangan yang mengatur bela negara


1.UUD REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945


A. PASAL 27 AYAT (3):

setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya  pembelaan Negara

B. Pasal 30 ayat (1): 

Tiap – tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara

C. Pasal 30 ayat (2):

Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

D. Pasal 30 ayat (3): 

Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

E. Pasal 30 ayat (4):

Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

F. Pasal 30 ayat(5): 

Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

2.Ketetapan MPR

a. Ketetapan MPR RI No.Iv/MPR/2000 tentang pemisahan TNI DAN KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
1.TNI adalah alat negara yang berperan dalam pertahanan  Negara 
2. Kepolisian Republik Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan

Peran TNI


A.menegakkan kedaulatan negara
B. mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45
C. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa

Peran Kepolisian Republik Indonesia

A. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, 
B.menegakkan hukum,  
C.memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dan melaksanakan tugas-tugas Polri lainnya dalam daerah hukum Polres, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

C. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Setelah indonesia merdeka, secara sepihak belanda kembali masuk ke indonesia dengan mengatasnamakan sebagai penguasa yang sah karena berhasil mengalahkan jepang yang sebelumnya mengambil alih kekuasaan hindia belanda(indonesia) dari belanda

1.Perjuangan Fisik mempertahankan Negara kesatuan Republik Indonesia

A.insiden bendera di surabaya


Insiden itu terjadi pada tanggal 19 September 1945.Peristiwa in terjadi karena tentara NICA dan Inggris menurunkan bendera Merah putih yang dilihatnya tengah berkibar dan diganti dengan bendera belanda merah putih biru.Para pemuda yang melihat hal itu marah dan merobek warna biru dari bendera itu dan menjadi bendera merah putih

B. Pertempuran lima hari di Semarang


Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan salah satu dari serangkaian pertempuran maupun perlawanan rakyat Indonesia dalam mempertahankan status kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertempuran yang terjadi pada 15 Oktober 1945 dan berakhir pada 20 Oktober 1945 ini terjadi antara warga Semarang melawan tentara Jepang. Pertempuran ini disebut sebagai Perlawanan Lima Hari di Semarang karena lamanya pertempuran selama lima hari.

Pertempuran Lima Hari di Semarang ini terjadi ketika amarah para pemuda tersulut oleh kabar tewasnya dr. Kariadi oleh tentara Jepang dimana dr. Kariadi pada waktu itu tengah melakukan perjalanan ke Reservoir Siranda guna memastikan berita bahwa Jepang telah meracuni sumber air tersebut.
]
Pertempuran ini makin memanas ketika pada tanggal 17 Oktober 1945, tentara Jepang mengumumkan genjatan senjata, namun diam-diam juga melaksanakan serangan ke berbagai kampung. Pada tanggal 19 Oktober 1945, pertempuran sengit dan intens terus terjadi di seluruh penjuru kota Semarang. Pertempuran yang berlangsung Hingga lima hari ini memakan korban sebanyak 2.000 jiwa warga Semarang dan sebanyak 850 tentara Jepang.

C. Pertempuran Surabaya Tanggal 10 November 1945


Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme

D. Pertempuran Ambarawa



Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November sampai 15 Desember 1945 antara pasukan TKR melawan pasukan Sekutu. Insiden bersenjata mulai timbul di Magelang dan meluas menjadi pertempuran ketika tentara Sekutu dan NICA membebaskan secara sepihak para interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa. Insiden ini berakhir pada tanggal 2 November 1945 setelah dilakukan perundingan antara Presiden Soekarno dan Brigadir Jenderal Bethel di Magelang.


Sementara itu, secara diam-diam pasukan Sekutu meninggalkan Magelang dan mundur ke kota Ambarawa yaitu pada tanggal 21 November 1945. Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letnan Kolonel M. Sarbini segera mengadakan pengejaran. Pada saat pengunduran itu, pasukan Sekutu mencoba menunduki dua desa di sekitar Ambarawa. Dalam pertempuran untuk membebaskan dua desa tersebut, pada tanggal 26 November 1945 gugurlah Letnan Kolonel Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Dengan gugurnya Letnan Kolonel Isdiman maka Kolonel Soedirman, Panglima Divisi Banyumas mengambil alih pimpinan pasukan.


Pada tanggal 12 Desember 1945 dalam waktu setengah jam pasukan TKR berhasil mengepung kedudukan musuh dalam kota. Kota Ambarawa dikepung selama 4 hari 4 malam. Pada tanggal 15 Desember 1945, pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa dan mundur menuju ke Semarang

E. Pertempuran Medan Area


Pertempuran terjadi di Sumatra Utara berawal dari kedatangan sekutu di bawah pimpinan T.E.D.Kelly. Pada tgl 13 Oktober 1945 terjadi insiden pertama yang di awali ulah sekutu menginjak-injak bendera merah putih.Pada tgl 18 Oktober 1945 brigjen kelly mengeluarkan ultimatum yang melarang rakyat Medan untuk membawa senjata.pada tgl 1 Desember 1945,sekutu memasang papan yang tertuliskan fixed boundaries.pada tgl 10 Desember 1945 sekutu melancarkan serangan besar-besaran dengan pesawat tempur.10 Agustus 1946,di bentuk komando resimen laskar rakyat medan area.pasukan tersebut melakukan serangan terhadap semua posisi sekutu di seluruh wilayah Medan.

F. Bandung Lautan Api


Peristiwa pembakaran kota Bandung oleh warganya yang terjadi padatanggal 24 Maret 1946 adalah suatu bentuk perlawanan kepada penjajah Belanda (NICA) yang membonceng tentara sekutu pimpinan Inggris yang mengeluarkan ultimatum agar warga Bandung harus keluar dari Kota Bandung. Ide membumi hanguskan Kota Bandung dilakukan setelah diselenggarakannya Musyawarah Persatuan Perjuangan Priangan atau MP3, Kolonel Abdul Haris Nasution yang pada waktu itu menjabat sebagai komandan divisi III memberikan perintah untuk membakar rumah beserta isinya mulai dari pusat kota sampai sejauh 12 km ke arah selatan atau daerah Baleendah,ke arah Barat atau Cimahi dan ke arah timur atau kawasan ujung berung.Dua pejuang ternama yakni Mohammad Toha dan Mohamad Ramdan gugur dalam peristiwa itu saat meledakkan gudang mesiu di Dayeuh Kolot.
Peristiwa yang terjadi pada tengah malam 24 Maret 1946 itu nampak seperti lautan api saat dilihat dari perbukitan di Bandung Selatan dan Bandung Utara, maka sampai saat ini peristiwa itu dikenang dengan nama Bandung Lautan Api.

G. Pertempuran Margarana


Perang Puputan Margarana merupakan salah satu pertempuran antara Indonesia dan Belanda dalam masaPerang kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 20 November 1946. Pertempuran ini dipimpin oleh Kepala Divisi Sunda Kecil Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Dimana Pasukan TKRdi wilayah ini bertempur dengan habis habisan untuk mengusir Pasukan Belanda yang kembali datang setelah kekalahan Jepang, untuk menguasai kembali wilayahnya yang direbut Jepang pada Perang Dunia II, mengakibatkan kematian seluruh pasukan I Gusti Ngurah Rai yang kemudian dikenang sebagai Perang Puputan serta mengakibatkan Belanda sukses mendirikan Negara Indonesia Timur

H. Perlawanan Terhadap Agresi Militer Belanda


Agresi Militer 1 yg dilancarkan oleh Belanda bertujuan untuk menjajah indonesia lagi.
Walaupun sudah ada kesepakatan antara kedua negara, Indonesia dengan Belanda melalui Perjanjian Linggarjati.
Pada tanggal 21 juli 1947, Belanda melakukan agresi militernya ke beberapa wilayah Republik Indonesia.
Tindakan Belanda ini banyak mendapat kecaman dari negara negara tetangga dan Internasional.
Sehingga PBB membentuk sebuah komisi untuk menyelesaikan masalah ini yaitu Komisi Tiga Negara (KTN) yaitu : Australia, Belgia,Amerika Serikat.
Tanggal 8 Desember 1947 diadakan perjanjian Renville, isi perjanjian Renville:
1. Belanda hanya mengakui daerah Indonesia atas Jawa tengah,Yogyakarta,Sebagian Jawa Barat,dan Sumatera.
2. Tentara Indonesia ditarik mundur dari daerah daerah yg telah diduduki Belanda.
Tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer 2.
Namun aksi militer Belanda ini menimbulkan protes keras dari PBB.Oleh karena itu,pada tanggal 24 Januari, Dewan Keamanan memerintahkan Belanda untuk menghentikan agresinya.

I. Perang Gerilya


Perang gerilya adalah perang yang dilakukan secara sembunyi sembunyi, penuh kecepatan, sabotase dan biasanya dalam group yang kecil tapi sangat fokus dan efektif.

Tujuan perang gerilya adalah untuk membuat musuh cemas dan khawatir karena serangan bisa terjadi kapan saja dan tiba tiba.

Perang gerilya ini efektif dilakukan saat musuh tidak menyadari akan adanya serangan. Perang gerilya yang terkenal adalah saat perang US vietnam, banyak pasukan dari Vietkong yang melakukan gerilya dengan cara menyamar di dalam hutan, membuat terowongan terowongan kecil.

2. Perjuangan Mempertahankan NKRI melalui jalur diplomasi

a. Perjanjian linggarjati
B. Perjanjian Renville
C. Perundingan Roem-Royen
D. Konferensi meja bundar

3. Ancaman terhadap NKRI

a. Ancaman dari dalam negeri
b. Ancaman dari luar negeri

D. Semangat Dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional dalam Mengisi dan Mempertahankan NKRI


1. Upaya Mengisi dan Mempertahankan NKRI

  Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 mempunyai tekad untuk mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan serta kedaulatan dan negara berdasarkan pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  Dalam Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dijelaskan bahwa setiap warga negara itu memiliki hak dan kewajiban dalam upaya pembelaan negara.

  Dalam Penjelasan UU No. 3 Tahun 2002, dinyatakan bahwa pandangan hidup bangsa Indonesia tentang pertahanan negara adalah sebagaimana ditentukan dalam Pembukaan dan Pasal-pasal UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu sebagai berikut.

a. kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan      karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan
b. Pemerintah negara melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah                              Indonesia,memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut               
    melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan          sosial.
c. Hak dan kewajiban setiap warga negar, untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara
d. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan                          dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemajmuran rakyat.  

2. Perwujudan Bela Negara dalam Berbagai Aspek Kehidupan

Partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan negara dapat dilakukan dalam berbagai bidangb kehidupan, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sesuai bidang profesinya masing-masing.berikut ini beberapa contoh partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan negara dakam berbagai bidang.

A. Ideologi

Ideologi negara kita adalah pancasila, sebagai warga negara, kita harus memahami nilai-nilai pancasila serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Politik dan hukum

Salah satu kebijakan yang dibuat olehn pemerintah adalah menetapkan peraturan perundang-undangan tentang pajak. warga negara yang dinyatakan telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak, harus membayar pajaknya sebelum jatuh tempo.

C. Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, setiap warga negara dituntut untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya yang lebih baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonominya, dengan

1) bekerja mencari nafkah;
2) melakukan transaksi jual beli sesuai dengan kesepakatan bersama dan ketentuan yang berlaku;
3) mengembangkan usaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien, produktif, dan berdaya saing, sehingga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan devisa bagi negara.

D. Sosial budaya

  masyarakat indonesia yang tersebar dari sabang sampai merauke, memiliki keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan golongan.

E. Pertahanan dan keamanan

  dalam mewujudkan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, diperlukan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat
  pengabdian sebagai TNI dan POLRI, dimana TNI bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk mempertahankan kedaulatan negara, keselamatan wilayah, melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa , melaksanakan operasi militer selain perang, dan ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regionak dan internasional.